Belajar Mandiri di Semarang
Selasa, Oktober 14, 2014
Halo semua,
Jadi, selama ini saya sedang menjalankan rutinitas sebagai mahasiswi baru di Universitas Diponegoro Semarang untuk sebuah ilmu dan cita-cita saya rela meninggalkan orang tercinta di Bekasi. yap! saya sekarang kuliah di semarang dan mengambil keputusan untuk tinngal sendiri di kamar kecil berukuran 2x3 dimana saya menghabiskan waktu untuk beristirahat, dan kegiatan pribadi saya lainnya di kosan yang bernama Pondok Damai.
Memang awalnya saya tinggal bersama saudara dirumahnya, tetapi setelah saya pertimbangkan akhirnya saya memutuskan untuk pergi dan mencari kosan di daerah sekitaran kampus. banyak faktor yang membuat saya berpindah dari rumah saudara ke tempat kos selain membuat mandiri saya juga tidak ingin merepotkan saudara (tidak perlu saya sebutkan ya hehe).
episode baru pun dimulai ketika minggu pertama saya tinggal sendiri di daerah orang yang asing bagi saya. Disini saya mendapatkan banyak sekali pengalaman baru yang belum pernah ditemui di Bekasi. mulai dari tinggal jauh dengan orang tua, mencari makan sendiri yang biasanya hanya tinggal pilih menu makan di meja makan rumah, nyuci baju sendiri, dan menyelesaikan permasalahan sendiri tanpa adanya orang yang biasanya selalu mendukung saya.
awalnya, menjadi anak kos memang sulit, belum punya teman akrab, fasilitas seperti motor pun belum ada hingga kemana-manapun harus sendiri dan menggunakan kendaraan umum ataupun jalan kaki. rasanya melelahkan dan membosankan sekali memang..
dari kesulitan itu saya memberanikan diri untuk mencari teman baru, dan berkenalan dengan beberapa tetangga kamar kosan. tak disangka-sangka mereka menerima saya dengan baik dan rata-rata dari mereka adalah kakak tingkat saya dari berbagai jurusan yang ada di kampus. Alhamdulillahnya mereka friendly, ramah, dan menyenangkan, bahkan saya menganggapnya seperti kakak perempuan saja yang memang tidak sedarah. menyenangkan sekali bisa bertemu mereka. canda, tawa serta duka kerap kami lakukan bersama. tidak ada kesenjangan usia antara kami, bersama-sama membangun hubungan yang baik layaknya keluarga.
dikamar Mba Dwi lah, yang ukurannya sama dengan kamar yang lain menjadi tempat "bascamp" kami untuk saling berbagi. berbagi apapun itu yang dapat dibagikan, seperti cerita tentang kampus masing-masing, gosip, makanan dan problematika anak muda jaman sekarang yaitu percintaan! Sangat bersyukur bisa kenal mereka, yang nantinya akan menjadi cerita indah ketika kita tak bersama lagi.
lain halnya di kampus. saya mendapat teman yang berbeda suku, ras dan agama. di kampus banyak menemukan orang-orang baru yang rata-rata juga perantau seperti saya. dan disini saya dituntut harus bisa beradaptasi dengan mereka yang berasal dari kota-kota lain, belajar sopan santun, ramah kepada semua orang dan ringan membantu terhadap sesama. salah satu kunci untuk mendapat teman ya dengan cara itu.
ternyata, jadi anak kos itu ada enak dan gak enaknya juga. enaknya itu ketika jauh dari orang tua, kita bisa main secara bebas tanpa harus dikekang dengan aturan main yang ada dirumah, terutama main saat gak ada kegiatan kampus ataupun tugas dan pada saat uang bulanan cair! I feel free banget rasanya. ga enaknya juga banyak sih, misal deadline tugas yang numpuk, mood lagi ga baik saat presentasi di depan kelas, dosen yang belum tentu menyenangkan saat dikelas, dan masih suka bingung waktu awal-awal kuliah harus mencatat materi apa, karena sebagai mahasiswa kita dituntut untuk berfikir kritis mana yang harus dicatat dan dipahami.
Jadi mahasiswa rantau itu dapat lebih open minded lagi, lebih mandiri dalam mengatur segala hal dan tentunya dapat pengalaman baru yang ga akan didapat saat berada di zona nyaman (rumah). salah satu kegiatan yang menyenangkan adalah menumupuk rindu. karena dengan cara ini saya bisa lebih menghargai waktu pertemuan dengan orang-orang tercinta.
Memang awalnya saya tinggal bersama saudara dirumahnya, tetapi setelah saya pertimbangkan akhirnya saya memutuskan untuk pergi dan mencari kosan di daerah sekitaran kampus. banyak faktor yang membuat saya berpindah dari rumah saudara ke tempat kos selain membuat mandiri saya juga tidak ingin merepotkan saudara (tidak perlu saya sebutkan ya hehe).
episode baru pun dimulai ketika minggu pertama saya tinggal sendiri di daerah orang yang asing bagi saya. Disini saya mendapatkan banyak sekali pengalaman baru yang belum pernah ditemui di Bekasi. mulai dari tinggal jauh dengan orang tua, mencari makan sendiri yang biasanya hanya tinggal pilih menu makan di meja makan rumah, nyuci baju sendiri, dan menyelesaikan permasalahan sendiri tanpa adanya orang yang biasanya selalu mendukung saya.
awalnya, menjadi anak kos memang sulit, belum punya teman akrab, fasilitas seperti motor pun belum ada hingga kemana-manapun harus sendiri dan menggunakan kendaraan umum ataupun jalan kaki. rasanya melelahkan dan membosankan sekali memang..
dari kesulitan itu saya memberanikan diri untuk mencari teman baru, dan berkenalan dengan beberapa tetangga kamar kosan. tak disangka-sangka mereka menerima saya dengan baik dan rata-rata dari mereka adalah kakak tingkat saya dari berbagai jurusan yang ada di kampus. Alhamdulillahnya mereka friendly, ramah, dan menyenangkan, bahkan saya menganggapnya seperti kakak perempuan saja yang memang tidak sedarah. menyenangkan sekali bisa bertemu mereka. canda, tawa serta duka kerap kami lakukan bersama. tidak ada kesenjangan usia antara kami, bersama-sama membangun hubungan yang baik layaknya keluarga.
dikamar Mba Dwi lah, yang ukurannya sama dengan kamar yang lain menjadi tempat "bascamp" kami untuk saling berbagi. berbagi apapun itu yang dapat dibagikan, seperti cerita tentang kampus masing-masing, gosip, makanan dan problematika anak muda jaman sekarang yaitu percintaan! Sangat bersyukur bisa kenal mereka, yang nantinya akan menjadi cerita indah ketika kita tak bersama lagi.
lain halnya di kampus. saya mendapat teman yang berbeda suku, ras dan agama. di kampus banyak menemukan orang-orang baru yang rata-rata juga perantau seperti saya. dan disini saya dituntut harus bisa beradaptasi dengan mereka yang berasal dari kota-kota lain, belajar sopan santun, ramah kepada semua orang dan ringan membantu terhadap sesama. salah satu kunci untuk mendapat teman ya dengan cara itu.
ternyata, jadi anak kos itu ada enak dan gak enaknya juga. enaknya itu ketika jauh dari orang tua, kita bisa main secara bebas tanpa harus dikekang dengan aturan main yang ada dirumah, terutama main saat gak ada kegiatan kampus ataupun tugas dan pada saat uang bulanan cair! I feel free banget rasanya. ga enaknya juga banyak sih, misal deadline tugas yang numpuk, mood lagi ga baik saat presentasi di depan kelas, dosen yang belum tentu menyenangkan saat dikelas, dan masih suka bingung waktu awal-awal kuliah harus mencatat materi apa, karena sebagai mahasiswa kita dituntut untuk berfikir kritis mana yang harus dicatat dan dipahami.
Jadi mahasiswa rantau itu dapat lebih open minded lagi, lebih mandiri dalam mengatur segala hal dan tentunya dapat pengalaman baru yang ga akan didapat saat berada di zona nyaman (rumah). salah satu kegiatan yang menyenangkan adalah menumupuk rindu. karena dengan cara ini saya bisa lebih menghargai waktu pertemuan dengan orang-orang tercinta.
0 komentar